Kleptokrasi diartikan
sebagai korupsi tingkat tinggi (heavy
corruption). Kleptokrasi merupakan peningkatan dari istilah kleptomani yang
berarti kebiasaan mencuri dari seseorang yang tidak dilakukan untuk
pencaharian, semacam gangguan psikologis yang relatif menetap. Pelakunya adalah
orang-orang yang tidak mengalami kesulitan ekonomi, bahkan tidak jarang adalah
orang yang dikenal publik, seperti pesohor. Indonesia saat ini dapat dikatakan
memiliki ciri dari kleptokrasi, karena korupsi yang semakin parah dan terjadi
disegala sektor kehidupan, keadaan ini menjadi tidak mudah untuk ditanggulangi.
Ciri dari negara kleptokrasi antara lain adalah tingkat korupsi yang dilakukan
oleh birokrasi sangat tinggi. Birokrasi dalam arti eksekutif, legislatif dan
yudikatif. Negara kleptokrasi pada umumnya mengandalkan pembiayaan negara pada
sumber daya alam yang dieksploitasi secara tidak terkendali, lebih memakmurkan
birokrat yang korup dan korupsi mitranya daripada kemakmuran rakyatnya.
Bentuk kleptokrasi ini
merupakan pola white collar crime di
Indonesia, yaitu tindakan memperoleh keuntungan melalui korupsi sebagai tujuan
organisasi korporasi, dapat terlaksana akibat permufakatan jahat antara
korporasi dengan birokrat yang korup pula (Weber), kelompok pelaku kejahatan
ini sulit dideteksi, dan tidak pernah merasa dirinya salah. Data menunjukan white collar crime di Indonesia
dilakukan oleh korporasi dan birokrat, yang semakin beraneka ragam. Dalam
kriminologi korupsi termasuk dalam lingkup white
collar crime dan disebut kejahatan kontemporer, merupakan bentuk-bentuk
tindakan sesungguhnya jauh lebih merugikan masyarakat dibandingkan kejahatan
konvensional, pelakunya dapat menikmati kemakmuran yang didapat secara tidak
sah tanpa diketahui secara kasat mata oleh masyarakat umum atau penegak hukum, oleh
Sutherland white collar crime
digunakan sebagai sebutan terhadap orang yang mempunyai status sosial tinggi yang
melakukan pelanggaran hukum dalam jabatan pekerjaanya yang sah, kata white collar merupakan penanda status pekerjaan yang
terhormat lawan kata blue collar penanda
status pekerjaan tukang.
Faktor-faktor yang
menyebabkan Indonesia lahan kondusif yaitu bisa dilihat dalam tatanan sosial
masyarakat Indonesia, yaitu : konsep keluarga dalam tatanan sosial di
Indonesia, tidak rasionalnya kebijakan upah yang melihat pada aspek status
orang atau pekerjaannya daripada `spek fungsi dari pekerjaan, tradisi memberikan
hadiah, serta kegiatan birokrasi pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk
proyek.
sumber : Muhammad Mustofa, 2010, Kleptokrasi, Prenada Media, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar